Jika bicara mengenai bisnis dan kewirausahaan, maka salah satu bangsa yang memiliki keahlian di bidang entrepreneurship dan perdagangan adalah Cina. Orang-orang Cina, termasuk warga perantauan dan keturunan yang sudah menetap di suatu negara dikenal sebagai sosok yang lebih suka bekerja dan mencari rejeki sebagai wirausaha mandiri, meskipun itu harus dimulai dengan dagang atau usaha kecil-kecilan. Warga keturunan Tionghoa di Indonesia jarang yang mau terjun bekerja menjadi karyawan atau PNS. Sektor perdagangan dan kewirausahaan adalah bidang yang banyak mereka pilih. Maka tak heran, jika banyak miliarder di Indonesia yang didominasi oleh warga keturunan Cina. Mereka sukses merintis kekayaann dari usaha kecil sampai menjadi bisnis besar skala internasional. Lalu, apa saja rahasia yang membuat mereka mampu meraih kesuksesan dalam dunia bisnis dan finansial?
Ada sebuah prinsip hidup yang banyak dipegang oleh orang Cina, yakni “Seseorang bisa dikatakan telah dewasa bila ia mampu berwirausaha secara mandiri dan tidak lagi bekerja untuk digaji”. Oleh karena itu, banyak orang Cina dan warga keturunan China yang cenderung lebih suka membuka usaha sendiri dari pada bekerja untuk suatu perusahaan. Meskipun usaha yang dibangun tersebut termasuk bisnis kecil-kecilan, tetapi mereka menganggapnya lebih baik.
Inilah pelajaran yang bisa petik dan terapkan dari para entrepreneur sukses asal China atau keturunan China yang ada di tanah air.
1. Tidak Gengsian
Jika anda berniat memulai berwirausaha, maka singkirkan rasa gengsi anda. Banyak pengusaha China dan keturunan China yang telah sukses meraih mimpinya diawali dengan modal yang pas-pasan bahkan dengan sarana yang tidak layak, seperti sepeda motor butut, gerobak, atau toko klontong kecil yang bagi sebagian orang malu (gengsi) menggunakannya. Selain itu, dalam falsafah bisnis orang Cina, “pengusaha yang jatuh (bangkrut) akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali”. Kegagalan yang dialami dalam perdagangan harus diambil hikmah dan pelajarannya, bukan terpuruk malu dan mundur. Ada lima prinsip dasar yang banyak dipegang oleh para entreprenur Cina, yakni agresif, jangan melepaskan peluang, berani mengambil risiko, tahan banting, dan jangan menyerah pada nasib.
2. Pintar Melihat dan Menemukan Peluang Usaha
Orang Cina senantiasa berpandangan jauh ke depan, dan tidak membiarkan keadaan menjadi statis. Artinya, jika ayahnya dahulu berjualan air keliling, maka anaknya berupaya untuk menjadi pengusaha air kemasan. Orang-orang China dikenal pintar dan jeli dalam melihat sebuah peluang usaha. Bahkan di tempat merantau pun, mereka bisa mengubah sesuatu yang awalnya dianggap tidak menghasilkan uang menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Kebanyakan orang China percaya bahwa dengan membuka usaha dagang, mereka dapat menjadi kaya dan meningkatkan taraf hidupnya. Berdagang memungkinkan mereka berubah dan menjadi golongan yang dinamis.
3. Berani Memulai Usaha dan Kompetitif
Dalam membangun sebuah bisnis khususnya di tempat perantauan, orang-orang China selalu yakin dan berani memulainya meskipun dengan modal seadanya. Bahkan mereka berani berkompetisi dengan pelaku usaha yang telah lebih dulu eksis. Tak jarang mereka bersedia menawarkan harga yang lebih murah dan kompetitif. Meskipun keuntungan kecil, tapi jika pangsa pasarnya besar, maka keuntungan juga melimpah. Namun, sebagian juga berpandangan jika membuka usaha harus menciptakan hubungan saling menguntungkan (mutualisme), sehingga misalnya jika di suatu wilayah telah terdapat usaha rumah makan, maka mereka cenderung menghindari untuk membangun usaha yang sama, tetapi mendirikan usaha yang melengkapi (komplementer), misalnya usaha suplier bahan makanan. Begitu juga sebaliknya. Selain itu, orang Cina cenderung menghindari untuk berdagang atau berbisnis produk musiman, misalnya berdagang jamur saat musim hujan, karena akan mengalami kendala modal dan likuiditas. Pedagang musimam tersebut tidak akan mampu berkembang
4. Cermat dan Hemat Mengelola Keuangan
Dalam urusan keuangan, wirausahawan China selulau berusaha cermat dan hemat. Mereka lebih mengutamakan mengeluarkan dana untuk membesarkan bisnisnya, ketimbang untuk keperluan lain yang tidak penting. Hidup hemat adalah hal mutlak untuk sukses. Sebelum mereka benar-benar kaya, mereka akan selalu bertindak dengan hati-hati. Bahkan mereka mampu menekan biaya hidup dengan hanya menggunakan 20% dari penghasilan yang mereka dapatkan. Orang Tinghoa lebih suka beli kontan alias tunai daripada beli secara kredit. Mereka sadar bunga kredit itu justru memberatkan di kemudian hari. Tabungan mereka pun digunakan untuk membeli barang secara kontan. Dalam aktivitas perdagangan, orang Cina berupaya untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Salah satu contoh upaya yang mereka lakukan adalah menyediakan uang recehan (sebagai uang kembalian) sehingga transaksi akan menjadi lebih cepat dan efesien.
5. Rajin dan Disiplin
Selain jeli dalam membangun bisnis, mereka juga terkenal ulet dan disiplin. Pepatah nasihat para leluhurnya sering menginspirasi mereka untuk bangun pagi lebih awal dan tidur setelah pekerjaan beres. Persepsi orang China terkait dengan bisnis, terutama dalam perdagangan adalah positif. Perdagangan dan bisnis adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan. Akitivitas perdagangan dapat membuat mereka lebih cakap dalam berinteraksi, menjalin hubungan, dan berkomunikasi. Orang Cina percaya bahwa hanya dengan bekerja keras dan berani membuka peluang, mereka akan mendapatkan hal yang lebih baik. Dalam berdagang harus bersikap serius dan memiliki komitmen untuk mencapai keberhasilan.
6. Teliti dalam Pembukuan
Bagi para pengusaha China, catat-mencatat transaksi bisnis adalah sesuatu yang wajib bagi mereka untuk mengetahui dan memantau perkembangan bisnisnya, meskipun dalam konsep yang sederhana. Mereka dikenal sebagai akuntan yang rapi dan teliti. Mereka memiliki pembukuan yang baik dan terperinci. Keuntungan yang diperoleh pada awal memulai bisnis tidak boleh dibelanjakan untuk keperluan lain. Keuntungan tersebut harus digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. Orang Cina sering mewariskan wawasan dan keahlian pembukuan dan keterampilan bisnisnya kepada anak cucunya, sehingga sedari kecil mereka telah diajarkan tentang dunia kewirausahaan.
7. Pandai Menyesuaikan Diri
Sebagian orang China dikenal suka merantau demi memuwujudkan kesuksesan hidupnya. Dalam proses migrasi dari satu tempat ke tempat lainnya, mereka pandai melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan dan budaya setempat, serta juga menyesuaikan diri terhadap kondisi ekonomi mereka. Orang Cina merupakan bangsa yang fleksibel, mudah berubah, dan mampu beradaptasi dengan beragam keadaan, sehingga ketika mereka menetap di negara lain, mereka akan mudah menyesuaikan diri. Kepandaian penyesuaian diri itu juga terlihat dalam urusan bisnis. Di sektor perdagangan, para pedagang Cina sering menerima tawar-menawar dari calon pembeli. Meskipun hal tersebut akan memakan waktu dan mengurangi keuntungan, tetapi itu dapat membuat hati pembeli menjadi senang, sehingga bagus untuk investasi jangka panjang.
Demikianlah deskripsi tentang dunia bisnis dan perdagangan orang-orang Cina dan warga imigran Cina yang membuat mereka mampu memperoleh kesuksesan. Sebagai informasi tambahan, ada baiknya anda juga membaca kisah dan kiat sukses dari miliarder asal Cina, bernama Jack Ma, pemilik toko online terbesar di Asia yang dulunya hanyalah seorang guru Bahasa Inggris di daerah terpencil.
Tips Sukses ala Milioner Cina, Jack Ma
Jack Ma atau Ma Yun adalah seorang pengusaha China yang lahir pada tahun 1964. Sebelum ia menjadi miliarder, ia pernah menjadi pengajar Bahasa Inggris di Hangzhou Electronics Technology College. Dalam perjalanan karirnya, Jack Ma pernah ditolak beberapa kali saat melamar pekerjaan, satu diantaranya ketika ia melamar di KFC. Dari 24 orang pelamar, hanya dirinya saja yang tidak lolos, sedangkan 23 orang lainnya berhasil menjadi karyawan restauran cepat saji tersebut. Lelaki yang pernah dinobatkan sebagai “Young Global Leader” ini, kini telah memiliki toko online raksasa di China.
Pada awalnya ia adalah sosok orang yang tidak mengusai bidang teknologi Internet. Ia pertama kali menggunakan internet pada tahun 1995 saat ingin mencari kata `beer` dan `China`. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet. Atas bantuan temannya di Amerika, ia membuat sebuah website yang bertujuan menawarkan jasa translate dari bahasa China. Melalui web sederhana tersebut, Jack Ma dapat membangun koneksi dengan banyak orang dan akhirnya menjadi inspirasi berdirinya Alibaba Group. Jack Ma merintis bisnis onlinenya dari sebuah apartemen kecil dengan koneksi jaringan internet yang lambat. Melalui situs Alibaba.com, pria yang memiliki dua orang anak ini menjadi penghubung antara eksportir China dengan para konsumen di seluruh dunia.
Alibaba Group kini tengah menjadi salah satu raksasa retail online terbesar dunia, di bawah Wall-Mart, namun lebih besar dari gabungan Amazon dan eBay. Untuk bersaing di pasar Amerika dan China, Alibaba Group telah menginvestasikan 1 miliar dolar ke beberapa perusahaan start up seperti Uber, Lyft, ShopRunner, Fanatics, Tango dan Kabam.
Kesuksesan Jack Ma, membuat dirinya sering menerima gelar dari berbagai organisasi, misalnya pemghargaan sebagai “25 Most Powerful Businesspeople in Asia” oleh majalah Fortune, dinobatkan sebagai 100 orang paling berpengaruh di dunia (Tahun 2009), terpilih sebagai “China’s Most Powerful People” oleh BusinessWeek, dan prestasi-prestasi lainnya.
Dengan pencapaian bisnis yang signifikan, tentu Jack Ma tidak mendapatkanny secara mudah. Ada berbagai strategi dan usaha ekstra yang dilakukan oleh Entrepreneur internet ini. Apa saja yang mendorong kesuksesan seorang Jack Ma dalam membangun bisnis toko onlinenya?
a). Jeli Meneropong Peluang
Dibalik masalah besar ternyata kemungkinan ada peluang besar. Ketika Jack Ma mulai mendirikan bisnis e-commerce, ia melihat bahwa masalah utama yang sering dihadapi oleh pengusaha kecil di China kala itu adalah minimnya infrastrutur dan pihak-pihak mentor yang menjadi jembatan bagi para pengusaha kecil. Dan akhirnya Jack Ma membaca lalu memanfaatkan kondisi tersebut menjadi peluang potensial.
b). Memiliki Visi Besar dan Membangun Jaringan
Ketika merintis bisnisnya, Jack Ma memiliki keyakinan bahwa internet akan mampu menjembatani dunia bisnis, khususnya bagi warga China. Untuk mewujudkan visinya tersebut, Jack Ma membangun koneksi yang kuat, dimana awalnya ia menarik dana investasi dari teman-temannya.
c). Banyak Belajar dari Pihak yang Telah Sukses
Seperti halnya dengan Amazon dan eBay, Alibaba adalah sebuah perusahaan perdagangan di internet. Tapi yang membedakannya adalah Alibaba tidak benar-benar memiliki persediaan atau menjual barang. Perusahaan ini hanya menjadi perantara, sehingga mampu mengumpulkan komisi atas jasa-jasanya. Inilah salah satu model bisnis yang paling scalable dan menguntungkan.
d). Inovatif, Krearif dan Berpikir Unik
Orang-orang yang sukses dalam pencapaian finansial adalah orang-orang yang memiliki pemikiran kritis, kreatif, dan membuat hal-hal unik. Dan Jack Ma memiliki karakter tersebut.
e). Memilih Nama Perusahaan yang Tepat
Nama bagi sebuah perusahaan harus diciptakan sebaik-baiknya, bahkan untuk jangka panjang. Apple. Facebook, Google, Microsoft; Uber, One Kings Lane, Fanatics, Starbucks, dan Whole Foods adalah beberapa brand perusahaan yang telah sukses. Sederhana tapi memiliki impresif yang kuat. Jack Ma mencetuskan memilih nama Alibaba pada tahun 2006 ketika sedang minum teh di sebuah kedai di San Francisco. Nama itu terinspirasi dari cerita Negeri 1001 Malam, yakni si Ali Baba yang berhasil mengecoh dan mengambil harta 40 orang pencuri. Karakter Ali Baba sangat sesuai dengan visi bisnisnya, yakni ingin menyulap kondisi perekonomian para pengusaha kecil menjadi sejahtera. Selain itu, pemilihan nama Alibaba karena sangat gampang diucapkan dan mudah diingat.
Demikianlah sekilas referensi tentang biografi Jack Ma dan bagaimana cara ia meraih kesuksesan. Semoga mampu menginspirasi anda. Memang tak diragukan lagi, keahlian orang Cina dalam berbisnis telah diakui dunia. Tak heran jika Cina merupakan negara dengan populasi miliarder terbanyak ke dua di dunia, setelah Amerika Serikat. Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika bermanfaat, jangan lupa share di media sosial, seperti Facebook dan Twitter.
Comments
Post a Comment